BERITA649.COM – Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin memberi apresiasi terhadap kolaborasi Satgas Penanganan COVID-19 dan Dewan Pers dalam menghadapi pandemi virus corona.
“Saya apresiasi program yang diinisiasi Dewan Pers dan Satgas Penanganan COVID-19. Program ini memiliki peran strategis menghadapi pandemi,” kata Wapres Ma’ruf Amin pada pembekalan peserta Fellowship Jurnalisme Perubahan Perilaku, hari ini (14/12/2020).
Tema yang diusung “Wartawan sebagai Agen Perubahan Perilaku untuk Penanggulangan Pandemi COVID-19”.
Sinergi Dewan Pers dan Satgas Penanganan COVID-19 merupakan langkah untuk meningkatkan gotong royong menghadapi dampak pandemi yang multidimensi.
BACA JUGA: BPBD DIY Gelar Program 1 Juta Masker
Kata Wapres, situasi pandemi COVID-19 adalah fenomena “angsa hitam”. Yakni, peristiwa langka yang berdampak besar.
Efeknya memunculkan ketidakpastian. Itulah sebabnya, menghadapi pandemi COVID-19 dibutuhkan informasi yang terpercaya.
“Saya percaya peserta menjadi garda terdepan membawa perubahan di masyarakat menghadapi pandemi COVID-19,” kata Wapres.
Wapres setuju kerjasama Dewan Pers dan Satgas Penanganan COVID-19 dilanjutkan. Karena produk dari kolaborasi Dewan Pers dan Satgas Penanganan COVID-19 akan memberi dampak munculnya budaya dan gaya hidup baru masyarakat Indonesia.
Media dituntut menyampaikan berita yang edukatif, informative, akurat dan komprehensif dalam mewartakan COVID-19.
Dalam sambutannya, Wapres meminta media dan wartawan mendukung dan menggelorakan tagar #vaksinuntuknegeri.
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Letjen Doni Monardo mengatakan, sebanyak 4.400 wartawan menjadi agen perubahan perilaku.
“Kami sangat terbantu dengan program ini,” kata Doni Monardo.
BACA JUGA: Rencana, Banpres Produktif Usaha Mikro Dilanjutkan 2021
Sebelum ada program ini, banyak berita yang menyimpang dari fakta. Satgas Penanganan COVID-19 sangat kesulitan membantah.
Namun sejak 3 bulan lalu, informasi hoaks bisa ditangani setelah melakukan kerjasama dengan Dewan Pers.
“Terimakasih kepada para wartawan yang juga relawan yang telah membantu masyarakat menghadapi pandemi COVID-19,” katanya.
Doni menegaskan, keberhasilan sosialisasi penanganan pandemi COVID-19 tidak dapat dilepaskan dari peran wartawan. Sebanyak 63 persen keberhasilan program sosialisasi ditentukan media. (ad/asa)
Komentar