BERITA649.COM – Rencana program vaksinasi sedang menunggu evaluasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) untuk mendapat izin penggunaan.
Selama menunggu keluarnya izin, masyarakat harus terus terinformasi dengan benar tentang vaksin. Ini karena banyak informasi kurang seusai mengenai vaksin COVID-19.
Ketua Satgas Imunisasi Dewasa, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, Prof Dr dr Samsuridjal Djauzi SpPD KAI mengatakan, vaksin COVID-19 adalah vaksin mati. Virus yang sudah dilemahkan untuk membuat vaksin COVID-19.
“WHO menetapkan vaksin baru boleh digunakan bila efektivitas di atas 50 persen,” kata Samsuridjal dalam Dialog Produktif bertema “Menjawab Isu Keamanan dan Keefektifan Vaksin COVID-19” yang diselenggarakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (30/12/2020).
BACA JUGA: 1.620 Relawan Alami Demam dan Pegal Ringan
Mengenai mutasi virus COVID-19 yang kabarnya lebih ganas dari versi sebelumnya, Samsuridjal meyakinkan vaksin COVID-19 masih efektif melawan mutasi virus COVID-19. Setiap virus bermutasi adalah alamiah.
Samsuridjal juga menampik opini masyarakat yang mengatakan Indonesia hanya membeli dari satu produsen vaksin.
“Indonesia tidak hanya membeli dari satu jenis vaksin dari Tiongkok . Tapi juga dari negara lain secara bilateral maupun multilateral. Karena setiap vaksin ada keunggulannya masing-masing,” terangnya.
BACA JUGA: Awal Januari 2021, Diperkirakan Terjadi Lonjakan Kasus Positif di DIY
Ia juga mengatakan efek samping vaksinasi sampai sejauh ini bersifat ringan. Belum ada yang menunjukkan gejala berat.
Vaksinasi di Inggris dan Amerika sudah dilakukan terhadap ratusan ribu orang. Efek samping mulai terlihat. Misalnya di tempat penyuntikan terjadi kemerahan. Lalu, suhu tubuh sedikit naik atau pusing. Jarang terjadi alergi.
Masyarakat tidak perlu khawatir secara berlebihan terhadap vaksin COVID-19. Ia mengajak masyarakat memanfaatkan vaksinasi agar terhindar dari COVID-19. (nik/asa)
Komentar