BERITA649.COM – Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito menyambangi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Tapi, Wiku hadir di kampus UMY pada diskusi panel Webinar Pengabdian Masyarakat ke-3 (11/11/2020).
Dalam webinar yang disiarkan langsung dari Ruang Sidang Lt.5, Gedung AR Fachruddin B UMY, Wiku memaparkan peran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membuat kebijakan selama masa pandemi COVID-19.
Indonesia saat ini berada pada fase kedaruratan kesehatan masyarakat. Namun, masih banyak yang tidak menyadari masalah kesehatan memiliki dimensi lain dalam kehidupan bermasyarakat.
Kata Wiku, dimensi lain itu dapat mengakibatkan terjadinya perbedaan pendapat antar kelompok, hingga terjadi tarik ulur menghadapi virus corona.
BACA JUGA: 88 Persen UMKM Kehabisan Tabungan
“Peran pemerintah yang telah membentuk satu komando untuk berkoordinasi secara nasional dalam menangani COVID-19 perlu didukung dengan perilaku disiplin masyarakat,” kata Wiku.
Disiplin dapat dilakukan dengan Imun, Iman, Aman.
Imun, menjaga imunitas tubuh dengan istirahat cukup, olahraga, tidak panik, bergembira, dan mengkonsumsi makanan bergizi.
Iman ,beribadah. Sementara Aman adalah memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan.
BACA JUGA: Jemaah Umrah Belum Bisa Langsung Pulang Rumah
Direktur Muhammadiyah COVID-19 Command Center (MCCC), Drs Agus Samsudin MM mengatakan Muhammadiyah telah membantu pemerintah dalam menangani pandemi.
MCCC dalam penanganan COVID-19 telah melakukan berbagai aksi. Misalnya menyediakan pelayanan kesehatan, dan melakukan penggalangan dana.
Lalu melakukan advokasi, komunikasi, dan kerjaama dengan berbagai pihak untuk mengatasai pandemi COVID-19.
“Menangani pandemi COVID-19 merupakan spirit Al-Mauun. Pengabdian masyarakat seperti ini merupakan kewajiban Muhammadiyah terhadap bangsa,” kata Agus. (aza/asa)
Komentar