BERITA649.COM – Akibat terjerat rentenir, tidak sedikit pedagang pasar tradisional gulung tikar. Usaha yang telah dibangun puluhan tahun lumpuh setelah urusan dengan rentenir.
Bahkan, ada pengusaha yang sukses yang kini hanya berjualan di pinggir jalan.
“Saya tidak perlu mengungkapkan identitasnya. Tapi, kami prihatin dengan keadaan pedagang seperti itu,” kata Kepala Bidang Pengembangan Penataan Pasar (P3P) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta, Gunawan Nugroho Utomo kepada BERITA649.COM beberapa waktu lalu.
Tidak diketahui persis berapa banyak pedagang pasar tradisional di Kota Yogyakarta yang bangkrut setelah menggunakan jasa rentenir.
BACA JUGA: Pengunjung Nekat Masuk Zona Larangan
Gunawan mengaku prihatin terhadap kondisi ini. Namun, menjadi komitmen Disperindag Kota Yogyakarta terus mengingatkan kepada para pedagang agar memanfaatkan perbankan resmi.
Pedagang disarankan memanfaatkan lembaga keuangan yang legal, aman, terjamin dan profesional. Itulah sebabnya, Gunawan menyambut positif semua pihak yang ingin mempersempit gerak rentenir di pasar tradisional.
Sebelum datangnya pandemi COVID-19, Bank Jogja dan Disperindag sempat menjajagi kerjasama program. Program berupa edukasi perbankan kepada para pedagang di pasar tradisional.
Namun, program tersebut terhenti setelah datang virus corona. Bahkan, sampai hari ini juga belum ada pembicaraan ulang untuk menyegarkan program edukasi jasa perbankan kepada para pedagang. (nik/asa)
Komentar