BERITA649.com – Pandemi COVID-19 tak hanya membuat orang tua stres. Anak-anak juga merasakan dampak tak mengenakkan akibat wabah virus corona yang tak juga berakhir.
Psikolog Anak dan Keluarga, Sani Budiantini Hermawan mengatakan anak-anak mengalami stres menghadapi situasi sekarang. Pasalnya, dunia anak-anak lebih banyak bermain dengan teman-teman sebaya.
Namun, pemerintah meminta sipa saja, termasuka anak-anak , menjaga jarak. Juga menghindari kerumunan. Larangan ini bertolak belakang dengan tahapan perkembangan anak-anak.
BACA JUGA: Terjadi 9 Guguran, 36 Gempa Hybrid di Gunung Merapi
“Karena itu, tetap beri semangat anak-anak dengan tetap menjaga komunikasi dengan teman melalui virtual, dengan tukaran foto, atau tegur sapa,” kata Sani pada talkshow berjudul “Covid dalam Dongeng: Edukasi Pandemi Usia Dini” di Media Center Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Graha BNPB Jakarta (24/10/2020).
Orang tua perlu menjelaskan situasi wabah virus corona sesuai daya serap anak. Yakni, bahasa yang mudah dicerna dan tidak menimbulkan ketakutan.
Orang tua harus lebih kreatif menjelaskan situasi sekarang dengan lebih bersahabat dan intonasi menyenangkan.
BACA JUGA: Liburan Panjang, Pelaku Wisata Diminta Tertib Protokol Kesehatan
“Yakinkan kepada anak bahwa pandemi COVID-19 akan berakhir,” kata Sani yang sehari-hari menjadi direktur Lembaga Psikologi Daya Insani.
Sani mengatakan, jumlah pasien yang ditangani meningkat pada tujuh bulan menjalani masa pandemi. Kebanyakan orang tua yang mengalami stres. (ad/asa)
Komentar