YOGYAKARTA – Sejak pukul 12.00 hingga 18.00 sore ini (2/9/2020), terjadi guguran di Gunung Merapi sebanyak 2 kali dengan amplitudo 4 mm, durasi 10-14 detik.
Hembusan sebanyak 4 kali dengan amplitudo 3-63 mm, durasi 18-21 detik. Kejadian low frekuensi hanya satu kali dengan amplitudo 9 mm, durasi 18 detik.
Sedangkan hybrid atau fase banyak terjadi sebanyak 8 kali dengan amplitudo 2-25 mm, durasi 4-10 detik.
BACA JUGA: UPDATE COVID-19 DIY: Hari Ini, Kota Yogyakarta Paling Banyak
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyatakan, tingkat aktivitas Gung Merapi pada level II (waspada).
BPPTKG mengingatkan potensi ancaman bahaya Gunung Merapi saat ini berupa luncuran awan panas dari runtuhnya kubah lava.
Juga longsoran material vulkanik dari letusan eksplosif. Area dalam radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi agar tidak ada aktifitas manusia.
BACA JUGA: Mau Bikin Avatar di Facebook? Ini Caranya
Masyarakat diminta mengantisipasi bahaya abu vulkanik dari kejadian awan panas maupun letusan eksplosif.
BPPTKG juga meminta masyarakat mewaspadai bahaya lahar dingin, terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak Merapi. (#)
penulis: asa | editor: sauki adham
Komentar