#IngatPesanIbu
JAKARTA – Hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) per September 2020, menunjukkan 90 ribu lebih responden telah memakai masker. Sebanyak 91,98 persen telah memakai masker. Sebanyak 77,71 persen menggunakan hand sanitizer atau disinfektan.
Lalu, 75,38 persen mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik. Sebanyak 81,85 persen menghindari jabat tangan. Masyarakat menghindari kerumunan 76,69 persen. Dan, 73,54 persen menjaga jarak minimal 1 meter.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, dr Reisa Brotoasmoro mengatakan, ada juga survei internasional dari Universitas John Hopkins yang menyebutkan 80 persen dari 6 ribu responden di Indonesia sudah pakai masker dan cuci tangan.
BACA JUGA: Curah Hujan Lebih Tinggi, Waspadai Banjir dan Longsor
“Tetapi, kurang dari 80 persen yang menjaga jarak,” kata Reisa di kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Survei tersebut telah menggambarkan masyarakat mengetahui 3M. Yakni, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
Tetapi, masih ada masyarakat yang belum memahami manfaat pencegahan. Masih ada yang menerapkan dengan kurang tepat, atau asal-asalan.
BACA JUGA: Operasi Yustisi 27 Hari, Polisi Jaring 5,7 Pelanggar
Reisa mengingatkan, mengetahui saja belum cukup. Memakai masker dengan benar, jaga jarak aman, dan cuci tangan dengan rutin sesuai panduan, ini baru bisa dikatakan melindungi.
“Tetap semangat lakukan 3M. Karena 3M mampu menurunkan risiko penularan hampir ke nol persen,” pesan Reisa.
Keberhasilan pengendalian COVID-19 telah dicontohkan sejumlah provinsi, kota dan kabupaten yang bergeser dari zona merah ke zona kuning atau zona oranye. Kesuksesan tersebut karena kolaborasi yang baik antara pemerintah daerah dan masyarakat. (ad/asa)
Komentar