YOGYAKARTA – Ini perkembangan terkini tentang penularan virus Corona di Kota Yogyakarta. Hari ini ada penularan di Kotabaru. Semula dari seorang lelaki. Kemudian menularkan kepada seorang lurah dan kepala Satlinmas Kelurahan.
“Saat ini, ada dua ASN dan dua tenaga teknis Pemkot Yogyakarta tertular Covid-19,” kata Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi kepada wartawan sore tadi (8/9/2020).
BACA JUGA: Keyakinan Mbah Darmo Terbukti, Cucunya Tetap Sehat
Dua kasus di Kotabaru, dan dua dari pembeli soto Lamongan. Sedangkan enam pembeli soto Lamongan dari ASN, hasil swabnya negatif.
Sementara kasus KUA, ada tambahan satu dari suami seorang staf kantor KUA. Kini, masih terus dilakukan tracing untuk mencegah sebaran virus.
Kasus KUA, pedagang Malioboro dan kasus penjual kelontong berada di Kecamatan Danurejan. Tapi tidak saling terkait dalam sebaran virus Corona.
Kasus KUA diduga terkait riwayat perjalanan luar kota seorang staf. Kasus penjual kelontong terkait suami yang mobilitas tinggi.
Sementara penyebab kasus Malioboro belum ditemukan. Pengembangan dari kasus Soto Lamongan, ada penambahan empat pasien positif dari pembeli.
BACA JUGA: Avatar Bisa Digunakan di Instagram dan Whatsapp, Ini Caranya
Dari 15 pembeli yang diswab, 5 pembeli terkonfirmasi positif. Dari jumlah itu, ada pembeli terpapar Covid-19 meskipun makan di rumah.
Penukaran bisa terjadi dari benda-benda yang saling disentuh. Bisa piring, mangkok dan gelas. Bahkan plastik pembungkus soto.
“Maka protokol Covid 19 di rumah makan, warung resto dan kafe harus memperhatikan peralatan yang saling disentuh secara bergantian,” kata Heroe.
Sedangkan kasus pedagang di Malioboro, anak almarhumah yang tinggal bersama dan merawat juga terkonfirmasi positif. Sedangkan 6 orang masih menunggu giliran diswab. Termasuk pedagang.
BACA JUGA: Masyarakat Diminta Waspadai Orang Tanpa Gejala
Tindakan tracing kasus ini terus dikembangkan, termasuk melakukan swab. Melihat perkembangan kasus OTG yang semakin banyak, Pemkot Yogyakarta sedang mengupayakan mengusahakan shelter baru.
Sebab perkembangan akhir-akhir ini menuntut lebih waspada terhadap sebaran OTG. (#)
penulis: asa | editor: sauki adham
Komentar